OBROLAN ORANG DI WARUNG MAMA IRFAN (PREAMBULE)
Anak nongkrong main catur |
Mama Irfan Menunggui Warungnya |
Warung mama
Irfan terletak di Jalan Panglima Batur Nomor 7 RT 01 RW 01 Buntok, ibukota
kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah. Warung sederhana ini
tepat berada di sisi Jalan Karang Paci ujung, samping kanan Kantor Kejaksaan
Negeri Buntok.
Warung mama
Irfan operasional dipenghujung Desember 2000, tidak berselisih jauh dengan
Kerusuhan Sampit yang meletus awal Januari 2001. Dengan demikian warung ini
mendekati usia 12 tahun. Walau pun begitu warung ini tidak pernah maju-maju
karena kalau warung ini maju maka jalan pasti menjadi sempit.
Irfan dan mamanya |
Menamakan warung
ini dengan Warung Mama Irfan bukanlah kehendak pemilik warung. Awalnya warung tidak
punya nama atau warung tanpa judul. Pelanggan dan pembeli yang menamakannya
demikian, disamping dikenal juga sebagai Warung Bule karena mama Irfan orang
Jawa. Lantaran sudah akrab demikian maka tidak persoalan warung ini sebagai
Warung Mama Irfan meskipun Irfan atau Muhammad Irfan Rudiannoor bukan anak tertua
keluarga Syamsuddin Rudiannoor. Mama Irfan sejatinya memiliki anak tertua
bernama Faizar Rudiannoor namun Faiz tidak terkenal lantaran tidak menetap di
Buntok. Dia menuntut ilmu di Jawa dan jarang pulang ke Buntok. Akibatnya hanya
Irfan dan mamanya saja yang dikenal karena mereka berdualah yang setiap hari
menunggui warungnya dengan setia.
Irfan dan abahnya |
SETIAP HARI ADA
OBROLAN MENARIK
Dagangan mama
Irfan tergolong sederhana yakni sembilan bahan pokok, makanan kecil, minuman
ringan dan rokok, termasuk juga menyediakan kuhup mie instan dan minuman seduh.
Diluar itu mama Irfan juga menyediakan pulsa elektrik. Dengan demikian usaha
ini tergolong campur-aduk tapi cukup ramai. Maka disela-sela pelanggan yang minum-minum dan
makan mie instan ternyata terdengarlah berbagai macam obrolan yang menarik
untuk disimak, baik karena topiknya yang aktual atau karena adanya berita
terbaru yang sedang hangat.
Minum dan ngobrol di warung bule Mama Irfan |
Pedagang gerobak di depan warung Mama Irfan |
Dan fakta
menunjukkan, tepat di muka warung mama Irfan senantiasa nongkong gerobak bakso, pentol kuah, pentol
goreng dan dagangan gerobak lainnya. Akibatnya ramailah suasana warung Mama
Irfan. Artinya, dengan banyaknya orang
berada di sini telah menumbuhkan komunitas tersendiri, kelas komunikasi
tersendiri dan interaksi sosial tertentu.
Dari berbagai
obrolan yang berlangsung di warung mama Irfan maka mulai sekarang akan
diketengahkan cuplikannya dalam bentuk tulisan ringan, kritik sederhana dan
informasi yang mudah-mudahan dapat diambil manfaatkannya.
Komentar