IRING WITU BUNTOK (2)
SAMPAH BUNTOK, Dilempar
ke Farid atau Parit?
Sampah adalah
problem tersendiri bagi Buntok dan sekitarnya. Masyarakat antero Dusun ini
belum familiar dengan mekanisme penanganan sampah yang benar. Buktinya tangan
rakyat dengan mudah melemparkan puntung rokok kemana-mana. Botol-botol minuman
enteng saja dilemparlan ke parit. Bahkan petugas kebersihan sekalipun masih
saja menumpahkan tumpukan sampahnya ke sungai. Singkat kata sungai Barito
adalah tempat pembuangan akhir sampah terpanjang di dunia. Singkat hual,
persoalan sampah kota Buntok memang tanggung jawab Farid karena parit-parit
yang ada sudah terlalu sempit-kipit-hapit-pit-pit.
Adalah sebuah
hal faktual yang cukup ironis ketika memotret tempat sampah di Iring Witu, di
depan taman Iring Witu dan kantor Polres Barito Selatan. Kenapa ironis? Cobalah
lihat bagai mana lucunya orang Buntok menyikapi pemanfaatan bak sampah itu.
Sungguh sebuah kenyataan tatkala kebanyakan orang yang membuang kantong
sampahnya di tempat itu justru membuang di luar bak sampah sementara bak
sampahnya sendiri kosong. Apakah ini bukan ironi? Tentu saja sangat ironis.
Buktinya kantong-kantong sampah yang ditaruh di luar bak sampah setiap harinya
diudar dan digeret-geret anjing, mengeluarkan bau busuk kemana-mana dan penuh
lalat-lalat. Sungguh kasihan Taman Iring Witu dan Kantor Polres menjadi tempat
anjing-anjing mejeng menggereti sampah nan bau berulat. Dan celakanya, ironi
semacam ini tidak hanya terjadi di Iring Witu depan Polres saja tapi terjadi juga
di Kompleks Stadion Batuah dan tempat-tempat sampah lainnya.
Hahai..., kalaulah
himbauan jangan membuang sampah di parit sudah dilakukan walau pun belum
gencar. Himbauan kebersihan kota bukan semata tanggung jawab Farid tetapi
seluruh warga. Tentulah kesadaran khalayak mengenai persampahan ini harus terus
kian digiatkan dalam berbagai program dan kegiatan sehingga kota sekecil-mungil-sejumput-imut
bernama BUNTOK, dapat juga berada dalam kondisi yang lebih bersih, segar dan
indah dikemudian hari. Artinya, jangan lagi sampah dilempar ke sungai Barito,
ke danau, ke parit, apalagi ke Farid, namun buanglah sampah pada tempat yang
semestinya. Ingat,... salah buang maka anjing yang menebarkannya kemana-mana:
SABAX SE-BUNTOK KOTA.
Komentar