Berang-berang Langka Kalimantan di Bambaler

Berita ini sempat heboh. 
Berang-berang langka hidung berbulu yang tidak pernah terlihat selama satu abad tertangkap kamera di Borneo. Berang-berang langka itu didaftarkan sebagai makhluk langka yang harus dilestarikan di kawasan Asia Tenggara.

Ilmuwan menggunakan kamera khusus untuk mengambil gambar berang-berang langka di hutan Deramakot terletak di wilayah Sabah, Malaysia tahun lalu. Tapi mereka butuh waktu yang cukup lama untuk mengkonfirmasi identitas hewan ini.

Berang-berang langka tersebut tidak pernah terlihat lagi di wilayah tersebut selama bertahun-tahun. Spesimen terakhir yang pernah muncul di Kalimantan merupakan hewan yang tewas akibat tertabrak mobil di 1997.

“Ini merupakan berita besar bagi Sabah di mana menunjukkan betapa unik dan beruntungnya kita sebagai bagian dari kehidupan alam,” ujar Laurentius Ambu, kepala Departemen Kehidupan Satwa Sabah.

“Sebagai tambahan, penemuan ini juga meningkatkan pelestarian berang-berang langka secara internasional dan menjadi bagian penting dari kawasan Asia Tenggara.”

International Union for the Conservation of Nature (IUCN) telah mendaftarkan berang-berang langka hidung berbulu sebagai makhluk langka yang harus dilestarikan di kawasan Asia Tenggara. Hewan ini mulai musnah akibat perburuan daging dan obat-obatan tradisional. Habitan berang-berang juga berkurang karena polusi dan kekurangan sumber makanan.

Tahun 2008, Sabah meluncurkan sebuah program untuk mempelajari hewan karnivora di wilayah ini di antaranya kucing liar, musang dan berang-berang. Proyek ini dilakukan oleh Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research, asal Jerman dengan bantuan dari Departemen Kehutanan Sabah.

Jadi mari kita lestarikan hewan-hewan langka agar selamat dari ancaman kepunahan yang di sebabkan oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. 
 
 
 
Dengen Bambaler dan Danau Hante
Lalu apakah kabar ini memang menghebohkan bagi masyarakat Barito Selatan? Ternyata tidak! Hewan berang-berang alias DENGEN masih mudah ditemukan disini. 
 
Kabupaten Barito Selatan sebagai kabupaten seribu danau tidak khawatir dengan populasi berang-berang. Satwa ini masih bebas berkeliaran di Sungai Maliau (dusun Bambaler), Danau Madara dan Danau Hante.
 
Hewan ini memang perlu diselamatkan karena dianggap hama bagi nelayan tangkap di desa-desa perairan Barito Selatan sehingga kepunahannya memang sangat diharapkan. Berang-berang besar ini dianggap pencuri ikan nelayan sebab dia merusak keramba apung dan mencuri ikan dari kolam-kolam masyarakat.  

Komentar

Postingan Populer