MASIH TERSISAKAH ORANG-UTAN DI MADARA?


 Bayi Orangutan ini Dibanderol Rp 50 Juta oleh Pedagang Satwa di FacebookMungkin masih ingat dengan posting kami hari Minggu, 22 Februari 2015 berjudul “BAYI ORANG UTAN DIJUAL DI FACEBOOK”. Tulisan itu dibuat pasca menyaksikan Trans TV Minggu 22 Februari 2015 yang merilis berita “Bayi Orang utan dijual Rp. 50 juta oleh pedagang satwa, ditawarkan melalui facebook”. Dalam http://news.detik.com/read/2015/02/22/115746/2839285/10/bayi-orangutan-ini-dibanderol-rp-50-juta-oleh-pedagang-satwa-di-facebook, “Polisi meringkus seorang pedagang satwa langka yang yang membuka lapaknya di Facebook. Bayi orangutan lucu yang masih berusia 5 bulan dibanderol Rp 50 juta oleh pedagang berinisial D ini”.
.
kisah-pelacur-orangutan-di-rimba-borneoKabar sebelumnya, orang utan Kalimantan Tengah dijadikan pelacur oleh germonya di kompleks pelacuran Kereng Pangi, kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Sungguh ini berita yang sangat mengerikan dan memalukan. Dinantara laman yang memberitakan adalah http://www.merdeka.com/dunia/kisah-pelacur-orangutan-di-rimba-borneo.html.
Dosa terbesar semacam ini tiada lain melainkan dibunuh binatangnya, dipancung germonya dan dirajam sampai mati orang-orang yang menggaulinya. Sungguh terlaknat dan super nista kelakuan manusia durjana di alam fana Indonesia Raya tercinta ini.
.
Terlepas dari bejatnya tingkah manusia terhadap orang-utan Kalimantan, satu pertanyaan masih tersisa: “Masih adakah orang utan yang mendiami hutan Madara dan sekitarnya?” Pertanyaan ini perlu sebab di kabupaten Barito Selatan memang terdapat orang utan di Madara. Hanya saja apakah keberadaannya masih tersisa sebab wilayah jelajahnya yang membentang dari Madara (kabupaten Barito Selatan) sampai Mantangai (kabupaten Kapuas) sudah tersekat-sekat oleh aktivitas manusia. Hutan sudah dirambah untuk diambil kayunya. Hutan dirusak demi batu dan pasirnya. Hutan juga telah terbuka oleh Perkebunan Kelapa Sawit yang kian menggila.
.
DSC00044
Harapan kami, hutan Madara, hutan seberang kota Buntok, memanjang sampai belakang desa Mangkatip (Dusun Hilir) bisa diselamatkan untuk konservasi. Kami rindu keseimbangan alam tetap terjaga. Kami sangat marah kalau hutan dan satwa kami punah atau rusak. Atau bisa jadi kami akan memberontak atau mengekspresikan kemarahan kami kepada sesuatu yang negatif. Kami ingin pemerintah bertindak menyelamatkan hutan dan satwa kami di Barito Selatan.
.
Barsel Promo Buntok
Alamat : Jalan Panglima Batur 7 Buntok, Kalimantan Tengah
Kontak / sms : Syamsuddin Rudiannoor (0813 4960 6504)
Info Anggrek / Satwa : Maidi (0852 4951 3880)

Komentar

Postingan Populer