KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BARITO SELATAN
KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BARITO SELATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paparan ini merupakan materi pada Rapat Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2010.
B. Landasan Penyusunan Rencana Kerja
Landasan Penyusunan Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Barito Selatan adalah:
1. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor 11 Tahun 2008 tanggal 12 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Barito Selatan (sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah).
2. Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2009.
3. Rencana Program dan Kegiatan Tahun 2010.
C. Kedudukan dan Tupoksi
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Barito Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor 11 Tahun 2008 tanggal 12 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Barito Selatan. Pembentukan ini merupakan jawaban positip Pemerintah Kabupaten Barito Selatan atas diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Barito Selatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kebudayaan dan pariwisata.
Dari tugas yang diamanatkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor 11 Tahun 2008 diatas maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Barito Selatan memiliki fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang kebudayaan dan pariwisata daerah.
b. Pelaksanaan kebijakan teknis kebudayaan dan pariwisata.
c. Pelaksanaan pemberian pelayanan urusan kebudayaan dan pariwisata.
c. Pemberian bimbingan terhadap Cabang Dinas dan UPTD.
BAB II
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN BARITO SELATAN
A. GAMBARAN UMUM DAERAH
1. 1. Wilayah Administrasi
Kabupaten Daerah Tingkat II Barito Selatan dibentuk pada tanggal 21 September 1959 berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1820). Setelah berjalan 42 tahun maka berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2002, Kabupaten Barito Selatan dimekarkan menjadi Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Barito Timur.
Kalau sebelum pemekaran Kabupaten Barito Selatan terdiri dari 12 kecamatan dengan luas wilayah 12.664 Km2 maka setelah pemekaran tinggal 6 kecamatan dengan luas wilayah 8.830 Km2. Keenam kecamatan yang menjadi bagian Kabupaten Barito Selatan tersebut adalah :
No | Kecamatan | Luas Wilayah (Km2) | % Luas Kabupaten Barito Selatan |
1 2 3 4 5 6 | Jenamas Dusun Hilir Karau Kuala Dusun Selatan Dusun Utara Gunung Bintang Awai | 708 2.065 1.099 1.829 1.196 1.933 | 08,02 23,39 12,45 20,71 13,54 21,89 |
Jumlah | 8,830 | 100,00 |
1. 2. Geografi Wilayah
Secara geografis Kabupaten Barito Selatan terletak pada posisi membujur atau memanjang sungai Barito dengan letak Astronomis 1° 20’ Lintang Utara - 2° 35’ Lintang Selatan dan 114° - 115° Bujur Timur. Perbatasan Kabupaten Barito Selatan adalah :
a. Sebelah Utara dengan Kabupaten Barito Utara.
b. Sebelah Timur dengan Kabupaten Barito Timur.
c. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Hulu Sungai Utara (Provinsi Kalimantan Selatan).
d. Sebelah Barat dengan Kabupaten Kapuas.
1. 3. Topografi
Dari luas Kabupaten Barito Selatan yang 8.830 Km2, sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 0 sampai 38 meter di atas permukaan laut. Daerah yang memiliki dataran tinggi sampai berbukit hanyalah sebagian kecamatan Gunung Bintang Awai sebelah Selatan dan Timur. Dengan demikian maka wilayah Kabupaten Barito Selatan adalah hutan hujan tropis dataran rendah (377.395 hektar), hutan rawa (271.550 hektar), sungai dan danau (44.623 hektar) serta penggunaan lainnya (189.432 hektar), dengan jenis tanahnya adalah tanah organol dan alluvial, dimana tingkat kesuburannya sedang.
Topografi wilayah yang bercirikan dataran rendah dan rawa meliputi seluruh tepian sungai Barito, sementara bagian hilir merupakan daerah rawa pasang surut. Sebagian besar ketinggian daratan antara 0 – 38 M di atas permukaan laut. Sedangkan wilayah antara 39 - 55 M di atas permukaan laut yang merupakan plateau hanya sebagian kecil dari Kabupaten Barito Selatan.
1. 4. Klimatologi
Menurut Dr. A.H. Schmit dan Ir. J.H.A. Ferguson dalam verhandelingen Nomor 42 dari Jawatan Meteorologi dan Geofisika, iklim Kalimantan masuk tipe A dan sebagian tipe B. Tipe A adalah iklim suatu daerah yang dalam setahun ada 12 bulan penghujan yang bulan hujannya lebih dari 100 mm. Sedangkan tipe B adalah daerah yang iklimnya memiliki 10-11 bulan penghujan dan memiliki 1-2 bulan kemarau. Sedangkan menurut Dr. Mohr, iklim Kalimantan termasuk tipe I dan IA. Tipe I adalah iklim dimana daerah itu tidak memiliki musim kemarau sedangkan IA memiliki 1-2 bulan kemarau. Karena itu Kalimantan sebagai daerah dengan iklim tipe A dan B menurut Dr. Schmit dan Ir. J.H.A Ferguson atau tipe I dan IA menurut Dr. Mohr adalah daerah yang kaya dengan hutan hujan tropis khatulistiwa yang sangat lebat.
Iklim Kabupaten Barito Selatan adalah tropis dan lembab, dengan temperatur siang hari antara 26 – 33° C, malam hari antara 14 – 20° C. Suhu rata-rata minimum 29° C dan maksimum 36° C. Curah hujan bulan Oktober – Maret rata-rata 2.000 - 3.000 mm per tahun dan rata-rata bulanan antara 175 – 490 mm.
2. Gambaran Demografi
2. 1. Kependudukan
Kabupaten Barito Selatan dengan luas wilayah 8.830 Km2, memiliki jumlah penduduk pada akhir tahun 2008 sebanyak 127.254 jiwa. Berikut perincian penduduk berdasarkan data ”Barito Selatan Dalam Angka 2009”:
No | Kecamatan | Jumlah Penduduk (Jiwa) | Jumlah Seluruhnya (Jiwa) | |
Laki-laki | Perempuan | |||
1 2 3 4 5 6 | Jenamas Dusun Hilir Karau Kuala Dusun Selatan Dusun Utara Gunung Bintang Awai | 5.484 8.671 8.500 23.955 8.935 9.307 | 5.395 8.305 8.376 23.031 8.605 8.690 | 10.879 16.976 16.876 46.986 17.540 17.997 |
Jumlah | 64.852 | 62.402 | 127.254 |
Berdasarkan komposisi tersebut maka penduduk Barito Selatan terdiri 51 % laki-laki (64.852 orang) dan 49 % perempuan (62.402 orang), dengan sex ratio 104 orang laki-laki untuk 100 orang perempuan.
Dari perbandingan luas daerah yang dimiliki dengan jumlah penduduk yang menghuni maka tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Barito Selatan adalah 14 jiwa per Km2.
Adapun tingkat kepadatan penduduk pada masing-masing Kecamatan adalah :
No | Kecamatan | Jumlah Penduduk (Jiwa) | Luas Wilayah (Km2) | Tingkat Kepadatan (Jiwa/Km2) |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
1 2 3 4 5 6 | Jenamas Dusun Hilir Karau Kuala Dusun Selatan Dusun Utara Gunung Bintang Awai | 10.879 16.976 16.876 46.986 17.540 17.997 | 708 2.065 1.099 1.829 1.196 1.933 | 15,4 8,2 15,4 25,7 14,7 9,3 |
Jumlah | 127.254 | 8.830 | 14,4 |
2
2.2. Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Data penduduk Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008 berdasarkan agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dianut adalah :
1. Pemeluk agama Islam 85.861 jiwa
2. Pemeluk agama Kristen Protestan 26.112 jiwa
3. Pemeluk agama Katolik 8.977 jiwa
4. Pemeluk Agama Hindu / Kaharingan 5.755 jiwa
5. Pemeluk Agama Buddha 216 jiwa
6. Lain-lain 333 jiwa
3. Kondisi Perekonomian
Pertumbuhan riil perekonomian Kabupaten Barito Selatan mengalami peningkatan positif sepanjang tahun 2001-2005. Tahun 2001, PDRB Barito Selatan mengalami pertumbuhan 0,57 %, tahun 2002 meningkat menjadi 1,36 %, tahun 2003 menjadi 2,83%, tahun 2004 menjadi 3,79%, maka dalam tahun 2005 menjadi 5,07%.
Secara garis besar, kehidupan ekonomi kerakyatan masyarakat Kabupaten Barito Selatan adalah pertanian, menyerap 69,91 % tenaga kerja, sektor jasa 9,80 % dan perdagangan 9,09 %.
Selama kurun waktu 2001-2005, terjadi perkembangan rata-rata luas tanaman padi sawah 30,27%, pertumbuhan peternakan budidaya 14,36%, pertumbuhan produksi daging rata-rata 10,38% dan produksi perikanan tumbuh 7,4%. Dengan demikian maka mayoritas masyarakat kabupaten Barito Selatan mengandalkan hidupnya sebagai petani, peladang, peternak maupun nelayan.
B. GAMBARAN UMUM KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
1. 1. Gambaran Umum
Secara umum, daya tarik wisata global adalah alam dan budaya. Dalam lingkup Pariwisata Nasional, andalan daya tarik wisata Indonesia adalah panorama alam tropis dan budaya Nusantara yang beragam. Sedangkan dalam lingkup Wilayah Tujuan Wisata “E” Kalimantan maka daya tarik wisata Borneo (termasuk Malaysia dan Brunei) adalah Hutan Hujan Tropis (Tropical Rain Forest) dan Dayak. Dengan demikian maka seluruh pulau Kalimantan mengandalkan daya tarik wisata yang sama namun hakekatnya menyimpan keragaman dan keunikan yang berbeda-beda.
Kepariwisataan Kalimantan Tengah sepenuhnya mengandalkan daya tarik wisata alam dan sangat terbatas memanfaatkan keunikan Dayak. Andalan yang terus dikembangkan antara lain : Taman Nasional Tanjung Puting, Taman Hutan Wisata Tanjung Keluang, Taman Nasional Sebangau, Taman Wisata Tangkiling, Arboretum Nyaru Menteng dan beberapa danau serta pantai di Kalimantan Tengah bagian selatan. Diluar itu, semuanya masih berupa potensi yang belum tergali. Sedangkan sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan termasuk sumber daya manusianya masih sangat terbatas perkembangannya.
Kepariwisataan Kabupaten Barito Selatan tidak terlepas dari gambaran umum di atas. Pada dasarnya kepariwisataan daerah ini relatif sama dengan kabupaten lain di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu sama-sama mengandalkan alam asli dan budaya Dayak.
1. 2. Gambaran Wilayah Kepariwisataan
Dari luas wilayah Kabupaten Barito Selatan yang 8.830 Km2, sebagian besar merupakan dataran rendah. Adapun pengelompokkan sederhana potensi alam yang dimiliki adalah sebagai berikut:
1. Hutan belantara 377.395 hektar
2. Rawa-rawa 271.550 hektar
3. Sungai, danau 44.623 hektar
4. Penggunaan lainnya 189.432 hektar
Dengan melihat gambaran sederhana di atas dapatlah disimpulkan bahwa potensi pariwisata di Kabupaten Barito Selatan adalah wisata alam yang terdiri dari hutan belantara, rawa-rawa, sungai dan danau.
Apabila melihat tingkat kepadatan penduduk yang hanya 14 jiwa / Km2, dapatlah dibayangkan bahwa daerah ini memiliki penduduk yang sangat jarang sehingga otomatis potensi budayanya relatif kecil. Artinya titik berat potensi pariwisata Kabupaten Barito Selatan adalah wisata alam yang terdiri dari daya tarik hutan belantara dataran rendah, rawa-rawa dan sungai / danau.
1. 3. Hutan
Karena Kalimantan daerah iklim tipe A dan B menurut Dr. Schmit dan Ir. J.H.A Ferguson atau tipe I dan IA menurut Dr. Mohr maka kekayaan hutan hujan tropis khatulistiwa yang dimiliki sangatlah lebat. Tidaklah mengherankan kalau hutan di Kabupaten Barito Selatan adalah juga hutan hujan tropis dataran rendah yang sangat kaya akan flora dan fauna khas.
Pada hutan-hutan primer yang masih ada di Barito Selatan terdapat jenis-jenis pohon famili dipterocarpaceae seperti meranti (shorea spec) dan keruing (dipterocarpus spec). Sedangkan Famili lauraccea yang tumbuh dan termasuk kayu langka adalah kayu ulin (eusideroxylon zwageri). Sedangkan pohon yang tumbuh pada hutan sekundernya adalah karamunting (rhodomyrtos temontosa), halaban (vitex pubescens), bintangur (calluphylun spec), kisapang (evodia spec), mahang (macaranga spec), seru (schima spec), kayu lurus (peronema canescens) dan lain-lain. Sementara pada dataran rendah terbuka banyak dijumpai padang karamunting (rhodomyrtos temontosa) dan padang alang-alang (imperata cylindrica).
Hutan rawa payau dan daerah bergambut di kabupaten ini ditumbuhi pohon yang cukup penting seperti belangiran (shorea balongeran), galam (melaleuca spec), rangas / jingah (gluta renghas), jelutung (dyiera spec), terantang (campnoperma macrophylla), bungur (lagerstroemia sp) dan sebagainya. Disamping itu hutan Barito Selatan sangat dikenal sebagai rumah berbagai jenis durian (durio sp), beraneka jenis rotan (callamus sp), bambu (bambusa sp), habitat berbagai jenis anggrek alam, kantong kera atau kantong Semar (nephentes sp), paku-pakuan (verenachige sp) dan tumbuh-tumbuhan lainnya.
1. 4. Fauna
Karena hutannya yang lebat maka Kalimantan khususnya Kabupaten Barito Selatan adalah daerah hutan hujan tropis dataran rendah (low land tropical rain forest) yang sangat banyak dihuni flora dan fauna asli, termasuk yang hampir punah dan dilindungi.
Beberapa jenis fauna yang ada di Kabupaten Barito Selatan dan dilindungi menurut Dierenbeschermings verodering 1931 “Staatblad 1931” Nomor 266 jis 1932 Nomor 28 dan 1935 Nomor 513 adalah orang utan (simian satyrus), bekantan (nasalis larvatus), owa-owa (hylobatidae), siamang (hylobatidae) dan kukang (tarsius). Sedangkan berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999, satwa dilindungi yang ada di Kabupaten Barito Selatan antara lain orangutan Kalimantan (pongo pygmaeus pygmaeus / pongo pygmaeus wurnabii), bekantan (nasalis larvatus), owa-owa (hylobates agilis), kera (macaca fascicularis), beruk (macaca nemestrina), beruang madu (helarctos malayanus), rangkong (buceros sp), rusa sambar (cervus sp), kijang (muntiacus muntjak), kancil (tragulus javanicus), trenggiling (manis javanica) dan kukang (nycticebus coucang).
Hewan lain dan burung yang masih banyak berkeliaran di alam bebas adalah buaya (crocodylus sp) terutama jenis buaya sapit (crocodilus porosus), ular sendok (naya naya sputatrix), ular hijau (trimeresurusal bolabris), penyu (chelonia sp), babi hutan (sus sp), musang (paradoxurus hermaprodhitus), musang air (cyngale bennetii), landak (hystrik sp), biawak air (varanus salvator), burung beo (gracula regilosa), elang (spiornis sp / falchohidae), tekukur (streptopelia sp), enggang (rhyticeros sp), burung bangau putih dan hitam (andrea sumatrana, fregata ariel, egratta sacra, tringa glareola), sesep madu (anthreptes sp) dan beraneka macam kalong (pteropus sp / dobsoniapereni / vampire sp).
Salah satu keunikan lain dari fauna di Kabupaten Barito Selatan adalah adanya habitat Kerbau Rawa Kalimantan (bubalus bubalis ssp) yang sangat menakjubkan di desa Tampulang, Kecamatan Jenamas.
2. Kawasan-kawasan
Survei Perencanaan Pengembangan Pariwisata Kabupaten Barito Selatan tahun 2007 dan Penggalian Potensi Ekowisata Kabupaten Barito Selatan tahun 2008-2009 diperoleh data Satuan Kawasan Wisata (SKW) sebagai berikut:
1. Kabupaten Barito Selatan dikelompokkan kedalam Satuan Wilayah Pariwisata (SWP) Daerah yang pembagiannya menurut pembagian wilayah administrasi.
2. Satuan Wilayah Pariwisata Daerah dimaksud adalah :
a. SWP Dusun Selatan
b. SWP Gunung Bintang Awai
c. SWP Jenamas
d. SWP Dusun Hilir
e. SWP Dusun Utara
f. SWP Karau Kuala
3. Penjelasan atas Pembagian Satuan Wilayah Pariwisata Daerah tersebut sebagai berikut:
(1). Satuan Wilayah Pariwisata (SWP) Dusun Selatan terdiri dari Satuan Kawasan Pariwisata (SKP):
a. SKP Desa Sanggu
b. SKP Desa Pamait - Sababilah
c. SKP Buntok
d. SKP Desa Kalahien
e. SKP Danau Sadar
f. SKP Desa Baru
g SKP Dusun Bambaler
h. SKP Desa Madara
i. SKP Desa Pararapak
j. SKP Desa Pamangka
k. SKP Pedalaman
(2). Satuan Wilayah Pariwisata (SWP) Gunung Bintang Awai terdiri dari :
a. SKP Desa Bintang Ara – Sungai Ayuh
b. SKP Gunung Bawo – Desa Adat Bawo
b. SKP Bipak Kali / Palurejo Dusun IV
c. SKP Desa Patas
d. SKP Desa Ugang Sayu
d. SKP Pedalaman
(3). Satuan Wilayah Pariwisata (SWP) Jenamas terdiri dari :
a. SKP Desa Tampulang
b. SKP Desa Rantau Bahuang – Rantau Kujang
c. SKP Desa Tabatan Murung
d. SKP Pedalaman
(4). Satuan Wilayah Pariwisata (SWP) Dusun Hilir terdiri dari :
a. SKP Desa Mangkatip
b. SKP Desa Batilap – Batampang
c. SKP Kalanis
d. SKP Pedalaman
(5). Satuan Wilayah Pariwisata (SWP) Dusun Utara terdiri dari :
a. SKP Desa Bundar
b. SKP Desa Pendang
c. SKP Pedalaman
(6). Satuan Wilayah Pariwisata (SWP) Karau Kuala terdiri dari :
a. SKP Desa Bangkuang
b. SKP Desa Teluk Betung
c. SKP Desa Babai
d. SKP Pedalaman
Kecamatan Dusun Selatan :
(1). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Sanggu terdiri dari daya tarik wisata:
a. Danau Sanggu
b. Desa Sanggu
c. Wisata Taman Anggrek
d. Sungai Wendu
e. Danau Lais
f. Seni dan budaya masyarakat
g. Daya tarik wisata lainnya
(2). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Pamait – Sababilah terdiri dari daya tarik wisata:
a. Kawasan Konservasi Danau Malawen - Sababilah
b. Bumi Perkemahan Pramuka Lalemo Lewas
c. Desa Sababilah
d. Fasilitas seni, budaya dan olah raga
d. Embung
e. Desa Pamait
f. Daya tarik wisata lainnya
(3). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Buntok terdiri dari daya tarik wisata :
a. Iring Witu
b. Kota Buntok dan sekitarnya
c. Museum / Balai Budaya
d. Festival Seni dan Budaya
e. Daya tarik wisata lainnya
(4). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Kalahien terdiri dari daya tarik wisata:
a. Kariring Jaya Pangkalima Sapi
b. Lewu Pangantuhu
c. Komplek Makam Christian Simbar / Makam Kaharingan
d. Adat Wara, Bokas, Wadian
e. Danau Hante
f. Janah Tarawa
g. Jembatan Kalahien
h. Desa Jutuh / Kalahien Seberang
i. Daya tarik wisata lainnya
(5). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Danau Sadar terdiri dari daya tarik wisata:
a. Desa Danau Sadar
b. Wisata Air Danau Sadar
c. Wisata Pancing
d. Daya tarik wisata lainnya
(6). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Baru terdiri dari daya tarik wisata:
a. Seni dan budaya Desa Baru
b. Pengolahan Rotan Baru dan Baru Sebrang
c. Daya tarik wisata lainnya
(7). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Dusun Bambaler terdiri dari daya tarik wisata:
a. Perkampungan Terapung Bambaler
b. Sungai Maliau
c. Danau Raya
d. Daya tarik wisata lainnya
(8). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Madara terdiri dari daya tarik wisata:
a. Desa Madara
b. Tugu Perjuangan Dayak
c. Danau Madara
d. Habitat Orangutan
e. Seni Budaya dan Upacara Adat
f. Daya tarik wisata lainnya.
(9). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Pararapak terdiri dari daya tarik wisata:
a. Pangantuhu Desa Pararapak
b. Acara Adat Desa
c. Hutan alam
d. Daya tarik wisata lainnya
(10). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Pamangka dari daya tarik wisata:
a. Toga
b. Upacara adat Wadian Dadas
c. Daya tarik lain Desa Pamangka
Kecamatan Gunung Bintang Awai
(1). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Bintang Ara – Sungai Ayuh terdiri dari daya tarik wisata:
a. Desa Bintang Ara
b. Batu Tulungan dan Tulungan Amis (Sungai Ayuh)
c. Tukat Diau
d. Batu Talaka
e. Seni Budaya dan Upacara Adat
f. Wisata Minat Khusus / Petualangan
g. Daya tarik wisata lainnya.
(2). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Gunung Bawo – Desa Adat Bawo terdiri dari daya tarik wisata:
a. Desa Suku Bawo
b. Hutan Adat Bawo
c. Seni Budaya dan Upacara Adat Suku Bawo
d. Situs Budaya / Sejarah suku Bawo
e. Wisata Minat Khusus / Petualangan
f. Alam Gunung Bawo
f. Daya tarik wisata lainnya.
(3). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Bipak Kali / Palurejo Dusun IV terdiri dari daya tarik wisata :
a. Liang Lempang / Liang Seribu
b. Hutan Alam Perbukitan Kapur
c. Panorama Alam
d. Wisata Minat Khusus / Petualangan
e. Daya tarik wisata lainnya.
(4). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Patas / Dukuh Toang terdiri dari daya tarik wisata:
a. Liang Karewa
b. Dukuh Toang
c. Hutan alam / anggrek perbukitan Gunung Bintang Awai
d. Air Terjun Senango
e. Wisata Minat Khusus / Petualangan
f. Daya tarik wisata lainnya.
(5). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Ugang Sayu terdiri dari daya tarik wisata:
a. Peristiwa Adat Desa Ugang Sayu
b. Hutan alam / anggrek hutan
c. Wisata Minat Khusus / Petualangan
e. Seni Budaya dan Upacara Adat
f. Daya tarik wisata lainnya.
Kecamatan Jenamas
(1). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Tampulang terdiri dari daya tarik wisata:
a. Habitat Kerbau Rawa
b. Hutan alam / anggrek hutan
c. Wisata Minat Khusus / Petualangan
d. Daya tarik wisata lainnya.
a. Daerah Penyangga Kerbau Rawa
b. Hutan alam / anggrek hutan
c. Wisata Minat Khusus / Petualangan
d. Daya tarik adat, kesenian dan wisata lainnya.
(3). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Tabatan terdiri dari daya tarik wisata:
a. Habitat alami burung putih
b. Hutan alam
c. Wisata Minat Khusus / Petualangan
d. Daya tarik wisata lainnya.
Kecamatan Dusun Hilir
(1). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Mangkatip terdiri dari daya tarik wisata:
a. Pancantoho Pantjaka Dayak Badjadjoe Kampong Mangkatip.
b. Kariring
b. anau-danau di hutan Mangkatip.
c. Wisata Minat Khusus / Petualangan
d. Daya tarik wisata lainnya.
(2). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Batilap – Batampang terdiri dari daya tarik wisata:
a. Air hitam sungai Puning.
b. Vegetasi sungai, danau dan hutan pedalaman sungai Puning.
c. Wisata Minat Khusus / Petualangan
d. Daya tarik wisata lainnya.
(3). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Kalanis dari daya tarik wisata:
a. Vegetasi rawa.
b. Kerbau rawa.
c. Wisata Minat Khusus / Petualangan
Kecamatan Dusun Utara
(1). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Bundar terdiri dari daya tarik wisata:
a. Danau Bundar.
b. Tugu Peringatan Perjuangan Dayak.
c. Hutan Alam / Anggrek
d. Seni Budaya dan Upacara Adat
e. Wisata Minat Khusus / Petualangan
f. Daya tarik wisata lainnya.
(2). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Pendang terdiri dari daya tarik wisata:
a. Desa Pendang
b. Danau Alam sekitar Pendang
c. Hutan Alam / Anggrek Alam
d. Seni Budaya dan Upacara Adat
e. Wisata Minat Khusus / Petualangan
f. Daya tarik wisata lainnya.
Kecamatan Karau Kuala
(1). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Bangkuang terdiri dari daya tarik wisata:
a. Desa Bangkuang
b. Hutan / habitat Bekantan disekitar desa Bangkuang
c. Seni Budaya dan Upacara Adat
d. Wisata Minat Khusus / Petualangan
e. Daya tarik wisata lainnya.
(2). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Teluk Betung terdiri dari daya tarik wisata:
a. Desa Teluk Betung
b. Hutan / habitat Bekantan disekitar desa Teluk Betung
c. Seni Budaya dan Upacara Adat
d. Wisata Minat Khusus / Petualangan
e. Daya tarik wisata lainnya.
(3). Satuan Kawasan Pariwisata (SKP) Desa Babai terdiri dari daya tarik wisata:
a. Desa Babai
b. Panorama Pulau seberang desa Babai
b. Hutan dan satwa disekitar desa Babai
c. Seni Budaya dan Upacara Adat Bakumpai
Dari pemaparan diatas, apabila dikerucutkan kedalam pemetaan sederhana potensi daya tarik wisata maka didapatlah gambaran perencanaan sebagai berikut:
• Wilayah yang potensial digarap sebagai daya tarik wisata budaya:
Meskipun gambaran ringkas pemetaan sederhana potensi daya tarik wisata ini tidak spesifik menggambarkan potensi kebudayaan namun apabila dipaparkan akan diperoleh data potensi kebudayaan sebagai berikut:
- Desa Kalahien (kecamatan Dusun Selatan), direncanakan sebagai Pusat Budaya Dayak Dusun.
- Situs-situs Suku Bawo di Desa Bintang Ara, Sungai Ayuh dan Gunung Bawo (kecamatan Gunung Bintang Awai), direncanakan sebagai Kawasan Cagar Budaya Suku Dayak Bawo.
- Desa Sanggu (kecamatan Dusun Selatan), direncanakan sebagai Desa Budaya Dayak Ma’anyan.
- Desa / Danau Madara (kecamatan Dusun Selatan), direncanakan sebagai Desa Budaya Dayak Ma’anyan.
- Desa / Danau Bundar (kecamatan Dusun Utara), direncanakan sebagai Desa Budaya Dayak Ma’anyan.
- Desa Mangkatip (kecamatan Dusun Hilir), direncanakan sebagai Desa Budaya Dayak Bajajo.
• Wilayah yang potensial digarap sebagai daya tarik wisata alam:
- Desa Sanggu (desa Anggrek) dan danau Sanggu (kecamatan Dusun Selatan), sudah dikelola dan menghasilkan PAD.
- Kawasan bumi perkemahan Pramuka ”Lalemo Lewas” Sababilah (kecamatan Dusun Selatan), direncanakan sebagai kawasan hutan anggrek alami.
- Danau Sadar (kecamatan Dusun Selatan).
- Danau Malawen-Pamait-Sababilah (kecamatan Dusun Selatan), direncanakan sebagai kawasan wisata konservasi dalam kota.
- Desa Tampulang dan kawasan hutan disekitarnya (kecamatan Jenamas), direncanakan sebagai pusat konservasi kerbau rawa.
- Habitat orangutan / bekantan antara Sungai Puning - Mangkatip (kecamatan Dusun Hilir), direncanakan sebagai hutan wisata.
- Air hitam sungai Puning antara desa Batilap - Batampang (kecamatan Dusun Hilir), direncanakan sebagai kawasan hutan alami desa.
- Habitat orangutan di desa Madara (kecamatan Dusun Selatan), direncanakan sebagai kawasan hutan konservasi alami desa.
- Panorama asli pegunungan Bawo (kecamatan Gunung Bintang Awai), direncanakan sebagai kawasan lintas hutan alam.
- Kawasan Liang Lempang (kecamatan Gunung Bintang Awai), direncanakan sebagai kawasan wisata gua dan petualangan alam.
- Jembatan Kalahien, danau Hante - Parigi (kecamatan Dusun Selatan) direncanakan sebagai kawasan wisata pancing dan perkotaan.
Dengan melihat kondisi gambaran sekarang, maka pada tahun mendatang sangat diperlukan adanya pembuatan perencanaan pembangunan daya tarik wisata, mengingat seluruh aset tersebut masih berupa alam bebas, tanpa perlindungan sama sekali, belum ada kawasan konservasi, belum ada Taman Nasional, Hutan Suaka, Cagar Budaya atau apa pun bentuk-bentuk konservasi alam dan budaya lainnya sehingga tingkat keterancamannya sangatlah tinggi.
BAB III
PRIORITAS KEGIATAN
URUSAN DESENTRALISASI TAHUN 2010
I. Prioritas Urusan Wajib Kebudayaan
1 | Urusan Wajib Kebudayaan Program Pengelolaan Kekayaan Budaya a). Penataan dan pengelolaan Anjungan Kalteng Stand Barito Selatan di TMII Jakarta. b). Pemeliharaan Benda-benda Purbakala. c). Pembuatan VCD Pembangunan Bidang Pariwisata dan Budaya. d). Dokumentasi/ Peliputan Sejarah dan Purbakala e). Pendataan Potensi /Asetr BCB & Per musiuman f). Pembuatan Buletin Pembanguanan Budpar Program Pengelolaan Keragaman Budaya a). Pawai Budaya Di Provinsi dan Barsel. b). Festival Budaya Tingkat Pelajar. c). Festival Dahani Dahanai Tuntung Tulus d. Festival Budaya Isen Mulang. e). Pembinaan Sanggar Seni / Budaya. f). Pengadaan Alat Permainan tradisonal g). Pengiriman Kontingen Barsel ke Festival Budaya Tingkat Pelajar se Kalteng h). Temu Karya Seni dan Budaya se indonesia Program Pengembangan Keragaman Budaya a). Pengembangan Kesenian & Kebudayaan Daerah (Temu Karya Tingkat Provinsi/Nasional) | Rp. 26.000.000,- Rp. 21.600.000,- Rp. 15.000.000,- Rp. 15.000.000,- Rp. 15.000.000,- Rp. 49.900.000,- Rp. 24.370.000,- Rp. 30.000.000,- Rp. 60.000.000,- Rp.190.000.000,- Rp. 20.000.000,- Rp. 10.000.000,- Rp. 45.000.000,- Rp.112.000.000,- Rp. 20.000.000,- |
II. Urusan Pilihan Pariwisata
1 2 | URUSAN PILIHAN PARIWISATA Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata a) Pameran Pariwisata di Buntok b) Pelaksanaan promosi pariwisata Nusantara di dalam dan luar negeri (Gebyar Wisata Nusantara 2010). c). Palangka Expo d).Lomba Masakan Daerah e). Pemilihan Putra Putri Pariwisata g).Pembinaan, pengawasan Hotel, Restoran, Salon, Rumah Makan / minum. h).Pameran Stationer Program Pengembangan Kemitraan a). Peningkatan Peran Serta masyarakat dalam Pembentukan Kemitraan Pariwisata ( Pembentukan Kelompopk Darwis dan Penyuluhan Darwis)) b).Publikasi Budaya dan Pariwisata melalui Media Cetak dan Elektronik c).Sosialisasi PERDA Kepariwisataan, Mars dan Himne Barsel Program Pengembangan Destinasi Pariwisata: a). Peningkatan pembangunan sarana/prasarana pariwisata (Rehab Pagar objek wisata Danau Sanggu). b). Peningkatan Pembangunan sarana / prasarana pariwisata (rehab Bangunan Obyek Wisata Sanggu). c). Peningkatan Pembangunan sarana / prasarana pariwisata (Operasional Obyek Wisata Sanggu). d). Peningkatan Pembangunan sarana / pra sarana pariwisata (Rehab Kolam renang). e). Peningkatan Pembangunan sarana / pra sarana pariwisata (pengadaan long boat 1 unit). f). Peningkatan Pembangunan sarana / pra sarana pariwisata (pengadaan Baju Pelampung). g. Rakon WTW “E” (Pra Rakon) i). Penampilan Aneka Hiburan | Rp. 30.000.000,- Rp.90.000.000,- Rp. 30.000.000,- Rp. 15.000.000,- Rp. 38.400.000,- Rp. 20.000.000,- Rp. 12.000.000,- Rp. 12.000.000,- Rp. 55.000.000,- Rp. 36.000.000,- Rp. 30.000.000,- Rp. 45.000.000,- Rp. 20.000.000,- Rp. 20.000.000,- Rp. 30.000.000,- Rp. 10.000.000,- Rp. 18.800.000,- Rp. 40.000.000,- |
BAB IV
DATA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
KABUPATEN BARITO SELATAN
A. Hotel
Kabupaten Barito Selatan belum memiliki hotel berbintang. Hotel yang tersedia baru hotel kelas Melati dengan jumlah:
TAHUN | |||||||||||
Jumlah hotel di Kabupaten Barito Selatan | 1999 | 2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | ||
16 | 18 | 18 | 12 | 12 | 18 | 18 | 19 | 19 | |||
(data terakhir terlampir)
B. Rumah Makan / Restoran / Bar
Kabupaten Barito Selatan belum memiliki restoran dan bar namun memiliki rumah makan dan warung makan menu lokal dengan jumlah :
TAHUN | ||||||||||
Jumlah Rumah Makan / Warung di Kabupaten Barito Selatan | 1999 | 2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | |
11 | 13 | 13 | 7 | 8 | 11 | 11 | 13 | 14 | ||
(data terakhir terlampir)
C. Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum
Kabupaten Barito Selatan belum memiliki usaha rekreasi dan hiburan umum.
D. Kunjungan Wisatawan dan Target Capaian Kunjungan
Kunjungan wisatawan mancanegara di Kabupaten Barito Selatan belum terpantau sehingga tidak diketahui jumlahnya. Namun kunjungan wisatawan Nusantara dan pengunjung lokal dapat terpantau pada obyek wisata Sanggu sebagai berikut :
TAHUN | |||||||||||
Jumlah Wisatawan | 1999 | 2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | 2006 | 2007 | 2008 | |
150 | 200 | 2005 | 1.230 | 8.225 | 700 | 1.200 | 9.871 | 13.310 | 14.875 | ||
(data terakhir terlampir)
E. Event Wisata
Kabupaten Barito Selatan memiliki event wisata namun belum terlaksana dengan baik dan penjadwalannya belum teratur :
1. Kegiatan Pemerintah Daerah :
a. Buntok tanggal 19-24 September : Festival Budaya “Dahani Dahanai Tuntung Tulus”, dengan lomba-lomba: Bagasing, Balogo, Mangaruhi, Sepak Sawut, Manyumpit, Manetek-Maneweng Kayu, dll.
b. Buntok tanggal dan bulan tidak dipastikan : Lomba Permainan Rakyat Tingkat SLTA se Kabupaten Barito Selatan, dengan lomba-lomba: Balogo, Bagasing, Sepak Sawut, Manyumpit dan Mangaruhi dll.
2. Kegiatan Masyarakat :
a. Desa Kalahien, akhir Juni 2010 : Ritual Bokas di situs Lewu Pangantuhu
b. Desa Kalahien, akhir Juni 2010: Ritual Bokas di situs Kariring Jaya Pangkalima Sapi
c. Wara : Tidak ada data
F. DATA: INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK) DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BARITO SELATAN TAHUN 2009
No. | Urusan | No. | IKK | Rumus | Capaian Kinerja | Sumber Data | KET |
1. | URUSAN WAJIB Budaya | 71. 72. 73. 1. 2. | Festival Seni & Budaya Sarana Penyelenggaraan Seni & Budaya Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang di lestarikan TAMBAHAN Jumlah Pameran / Expo dlm setahun Total Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang di miliki daerah. | - Jlh Festival Lokal - Ikut Festival di P. Raya - Jumlah Hiburan Umum Jumlah Sarana Seni & Budaya Jumlah Benda x 100% Total Benda Bud - Melaksanakan sendiri - Ikut expo luar daerah -Jumlah Benda Budaya / Situs keseluruhan | 3 Kali (100%) 2 kali (100%) 5 kali (100%) 3 Buah (100%) 4/7X100 % (57,14 %) - Tidak ada 3 kali 7 Buah | Dinas Kebudayaan dan Pariwisata | 2009 |
2. | URUSAN PILIHAN Pariwisata | 9. 10. | Jumlah Kunjungan Wisata % Kontribusi Sektor Pariwisata thd PDRB | Jumlah total kunjungan per tahun Jlh Kntribsi Par X 100% Jlh total PDRB | 21.455 orang 96.943.000,- 1.729.800.000,- = 5,60 % | Dinas Kebudayaan dan Pariwisata | 2009 |
Catatan :
Data pendukung terlampir
G. DATA PENDUKUNG URUSAN WAJIB
Kebudayaan
Festival Seni & Budaya
Jumlah Penyelenggaraan Festival 3 kali :
1. Festival Budaya Dahani Dahanai Tuntung Tulus Tahun 2009 Rp. 50.000.000,-
2. Lomba Permainan Rakyat Tingkat SLTA Tahun 2009 Rp. 25.440.000,-
3. Pemilihan Putra Putri Pariwisata Kabupaten Barsel Rp. 15.000.000,-
(Data Dinas Budpar Kab. Barsel 2009)
Sarana Penyelenggaraan Seni & Budaya
Jumlah Sarana Seni & Budaya 3 buah :
1. Gedung Pertemuan Umum Jaro Pirarahan Buntok milik Pemerintah Kabupaten Barito Selatan.
2. Panggung Terbuka Iring Witu Buntok.
3. Panggung Hiburan Obyek Wisata Sanggu.
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan 4 buah :
1. Situs Pancantoho Pantjaka Dayak Bajaju Kampung Mangkatip di Mangkatip (Kecamatan Dusun Hilir). Situs telah dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Selatan Tahun Anggaran 2007 / 2008 dan Petugas Jaga Situs mendapatkan honor bulanan.
2. Situs Kariring Jaya Pangkalima Sapi di desa Kalahien (Kecamatan Dusun), Petugas Jaga Situs mendapatkan honor bulanan.
3. Situs Lewu Pangantuhu di Desa Kalahien (Kecamatan Dusun), Petugas Jaga Situs mendapatkan honor bulanan.
4. Situs Komplek Pemakaman Kaharingan / Makam Christian Simbar di desa Kalahien (Kecamatan Dusun), dan Petugas Jaga Situs mendapatkan honor bulanan.
Jumlah keseluruhan Benda dan Situs Budaya yang diinventarisir di Kabupaten Barito Selatan ada 7 :
1. Situs Pancantoho Pantjaka Dayak Bajaju Kampung Mangkatip di Mangkatip (Kecamatan Dusun Hilir).
2. Situs Kariring Jaya Pangkalima Sapi di Desa Kalahien (Kecamatan Dusun Selatan).
3. Situs Lewu Pangantuhu di Desa Kalahien (Kecamatan Dusun Selatan).
4. Situs Pemakaman Kaharingan di Desa Kalahien (Kecamatan Dusun Selatan)
5. Situs Batu Talaka di Desa Bintang Ara (Kecamatan Gunung Bintang Awai)
6. Situs Perkampungan Suku Bawo di Gunung Bawo
7. Situs Suku Bawo di Karewa (Kecamatan Gunung Bintang Awai)
(Data Dinas Budpar Kab. Barsel 2009)
URUSAN PILIHAN
Pariwisata
Jumlah Kunjungan Wisata
Total kunjungan wisata tahun 2009 sebanyak 21.455 orang, dengan rincian:
1. Januari 2. 995orang
2. Pebruari 1.709 orang
3. Maret 1.580 orang
4. April 1.163 orang
5. Mei 1.891 orang
6. Juni 1.222 orang
7. Juli 1.629 orang
8. Agustus 751 orang
9. September 3.277 orang
10. Oktober 1.211 orang
11. November 2.441 orang
12. Desember 1.586 orang
(Data Dinas Budpar Kab. Barsel 2009)
% Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB :
1. Hotel Rp. 27.950.500,-
2. Restoran / Rumah Makan Rp. 8.647.500,-
3. Hiburan Rp. 8.000.000,-
4. Karcis Masuk Obyek Wisata Rp. 23.490.000,-
5. Karcis Sepeda Air Rp. 21.335.000,-
6. Karcis Kolam Bermain Anak Rp. 7.420.000,-
7. Sewa lokasi di obyek wisata Rp. 100.000,-
Jumlah Rp. 96.943.000,-
% Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB :
Jumlah Kontribusi Pariwisata X 100 %
Jumlah Total PDRB
Rp. 96.943.000 X 100 % = 5,60 %
Rp. 1.729.800.000
(Data Dinas Budpar dan Dinas PPKAD Kab Barito Selatan 2009)
DAFTAR EVENT / PERISTIWA PARIWISATA
I. PROPINSI : Kalimantan Tengah
Instansi : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab Barito Selatan
Alamat : Jl. Pelita Raya No. 50 Buntok
Telepon : ( 0525 ) 21192
Faximile : ( 0525 ) 21249
II. JENIS – JENIS EVENT DAERAH :
A. Core Event (event inti)
1. a. Nama Event : Festival Budaya Dahani Dahanai Tuntung Tulus
b. Tempat & Tgl. Pelaksanaan : Buntok, III September
c. Lingkup : Kabupaten
d. Keterangan singkat mengenai event dimaksud :
- Perlombaan seni dan budaya daerah Barsel, waktunya dikaitkan dengan HUT Kabupaten
- Perlombaan mengacu kepada Festival Budaya Isen Mulang.
B. Major Event (event unggulan)
1. a. Nama Event : Wara
b. Tempat & Tgl. Pelaksanaan : Belum ada
c. Lingkup : Kabupaten
d. Keterangan singkat mengenai event dimaksud :
- Wara adalah upacara terakhir prosesi kematian agama Kaharingan suku Dayak Dusun berupa pembongkaran tulang-tulang, pembuatan tambak tempat tulang-tulang, pembuatan patugur (patung), penombakan kerbau dan usik liau.
- Kegiatan pendukung : Acara adat / kesenian daerah.
- Informasi lebih lanjut / kontak langsung :
C. Supporting Event (event pendukung)
1. a. Nama Event : 1. Pemilihan Putra Putri Pariwisata
2. Festival Budaya Tingkat Pelajar
b. Tempat & Tgl. Pelaksanaan : Buntok, September
c. Lingkup : Kabupaten
d. Keterangan singkat mengenai event dimaksud :
- Pemilihan Tingkat Kabupaten, waktunya dikaitkan dengan Ulang
Tahun Kabupaten tanggal 23 September 2009.
eBuday Mulang.
H. DAFTAR: DATA HOTEL, RUMAH MAKAN / MINUM, SALON KECANTIKAN /RIAS PENGANTIN YANG TELAH MEMILIKI IZIN RETRIBUSI USAHA DALAM WILAYAH KABUPATEN BARITO SELATAN
Jenis Usaha : Hotel
No Urut | Pemilik Nama Usaha | Alamat | Izin | Keterangan | ||
Nomor | Tanggal | Masa Berlaku | Catatan | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 | Drs. Ec. Yudi Fitra Jaya Hotel Pinang Indah Andreas Gani Gandrung Hotel Permai H. Nurdin Hotel Chandra Barito H. Yayan Hotel Sari Rahma H. Suhaimi Hotel Anna H. Noor Asyikin Hotel Berkat Doa Ronny Saputra Hotel Dita Setia Budi, SE Hotel Linda H. Mahyuni Hotel Afiat Jaya Hj. Sri Hartati Hotel Mulia Kencana Wandil Kato Hotel Alam Raya Henny Windayani Hotel Vanessa Nyimas Artika Khurtis Hotel Beringin Jaya | Jalan Pahlawan Atas RT 37 No. 65 Buntok, Telepon 27289 Jalan Pahlawan Buntok Telepon 21040 Jalan Niaga Buntok Telepon 21160 Jalan Merdeka Raya Buntok Telepon 21099 Jalan Merdeka Raya Telepon 21056 Jalan Pelita Raya RT 34 Nomor 289 Buntok, Telepon 22374 Jalan Merdeka Raya Buntok Jalan Panglima Batur RT 10 No. 28 Buntok, Telepon 21128 Jalan Pelita Raya No. 57 Buntok Telepon 21785 Jalan Merdeka Raya RT 02 Buntok Jalan Pelabuhan RT 22 No. 15 Buntok, Telepon 22503 Jalan Merdeka Raya No. 21 Buntok Telepon 21045 | 06 Tahun 2002 04 Tahun 2003 01 Tahun 2002 - 07 Tahun 2003 03 Tahun 2002 05 Tahun 2002 04 Tahun 2002 18 Tahun 2002 20 Tahun 2002 - - 09 Tahun 2003 | 1 November 2002 1 Mei 2003 3 September 2002 - 1 Mei 2003 25 Oktober 2002 1 November 2002 25 Oktober 2002 19 Agustus 2002 5 Oktober 2002 - - 2 September 2003 | - - - - - - - - - - - - - | Rp. 160.000,- Lunas Rp. 260.000,- Lunas Rp. – Rp. 260.000,- Lunas Rp. – Rp. 310.000,- Lunas Rp. 260.000,- Lunas Rp. 310.000,- Lunas Rp. 310.000,- Lunas Rp. 310.000,- Lunas Rp. 160.000,- Lunas Rp. 160.000,- Lunas Rp. 160.000,- Lunas |
Jenis Usaha : Rumah Makan
No Urut | Pemilik Nama Usaha | Alamat | Izin | Keterangan | ||
Nomor | Tanggal | Masa Berlaku | Catatan | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 | Hj. Dahlia Rumah Makan Hj. Dahlia H. Sayutman Rumah Makan Nisa Fatmawati Depot Tiga Lima Nursitah Rumah Makan Ainurrida Taci (Pailan) Café Iring Witu Hj. Sarminah Rumah Makan Hikmah Ardani Rumah Makan Barito Yani Ahmad Sauqi Rumah Makan Rif’ah Farihan Arori Rumah Makan Tegal Marteri Rumah Makan Ria Ade Giani Rumah Makan Ida Vonny Orisanty RM Depot Fried Chicken M. Yusuf RM Fied Chicken | Jalan Pahlawan Atas No. 56 RT 39 Buntok , Telepon 22640 Jalan Pahlawan Atas RT 38 Buntok Telepon 21040 Jalan Pelita Raya RT 35 Buntok Jalan Pelita Raya RT 33 No. 292 Buntok Telepon 21788 Jalan Tugu No. 2 Buntok Jalan Pelita Raya RT 26 No. 67 Buntok Jalan Jaya Karsa RT 26 Buntok Telepon 22920 Jalan Panglima Batur No. 9 Buntok Jalan Panglima Batur No. 8 Buntok Jalan Patianom Buntok Jalan Pelabuhan Buntok Jalan Pembangunan Buntok Jalan Panglima Batur Buntok | - - - - - - - - - - - - - | - - - - - - - - - - - - - | - - - - - - - - - - - - - | Rp. 110.000,- Lunas - Rp. 110.000, – Lunas - Rp. 110.00,– Lunas Rp. 110.000,- Lunas - Rp. 110.000,- Lunas Rp. 110.000,- Lunas - - Rp. 110.000,- Lunas Rp. 110.000,- Lunas |
Jenis Usaha : Salon Kecantikan dan Rias Pengantin
No Urut | Pemilik Nama Usaha | Alamat | Izin | Keterangan | ||
Nomor | Tanggal | Masa Berlaku | Catatan | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 | Hj. Ernawati Isra Salon Kecantikan/ Rias Pengantin Ar Benny Cheng Salon Benny Cheng Desy Natalina Salon Desy / Rias Pengantin Trisiana TM Salon Dewi Ari Maria Hayati Salon Susan Misran Salon Imis Lenny Rahmawati Salon Lenny Killa Salon Killa Inda Irawati Salon Atika Yuni Salon Yuni Kanca Kanca Salon Fanny Fanny Boy Salon | Jalan Pahlawan Atas RT 38 Buntok, Telepon 22589 Jalan Pahlawan Atas RT 37 No. 50 Buntok Telepon 21040 Jalan Pahlawan RT 36 No. 8 Buntok Jalan Pahlawan Buntok Jalan Pahlawan No. 142 Buntok Jalan Pahlawan Buntok Jalan Pahlawan Buntok Jalan Pembangunan Buntok Jalan Kelurahan Buntok Jalan Panglima Batur Rt 15 No. 35 Buntok Jalan Panglima Batur Buntok | 05/PSP-1/DIKPK/IV/2006 06/PSP-1/DIKPK/IV/2006 - 07 Tahun 2002 03 Tahun 2003 05 Tahun 2003 - - - - - - | 20 April 2006 20 April 2006 - - 30 April 2003 30 April 2003 - - - - - - | - - - - - - - - - - - - | - - - - - - - - - - - - |
No Urut | Pemilik Nama Usaha | Alamat | Izin | Keterangan | ||
Nomor | Tanggal | Masa Berlaku | Catatan | |||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 | Sekar Ayu Sekar Ayu Salon Hj. Nita Salon / Rias Pengantin Nita Yuni Yuni Salon Zally Salon Zally Marpuah Salon Ayu Merry Salon Merry Hj. Noolian Salon Pivot Salon Prambors Isan Salon Idola Salon Maharani | Jalan Panglima Batur Buntok Jalan Panglima Batur Buntok Jalan Ki Hajar Dewantara RT 10 No. 1 Buntok Jalan Merdeka Raya No. 21 Buntok Jalan Merdeka Raya No. 60 RT 20 Buntok Telepon 21258 Jalan Panglima Batur Buntok Jalan Veteran Buntok Jalan Hilir Sper Buntok Jalan Kompleks Pelajar Buntok | - - - - - - - - - - - | - - - - - - - - - - - | - - - - - - - - - - - | - Rp. 160.000,- Lunas - - - - - - - - - |
BAB V
PENUTUP
Demikian yang dapat disampaikan, semoga mencapai harapan dan sasaran yang diharapkan. Terima kasih atas segala perhatian dan mohon maaf atas segala kekurangannya.
2. Lampiran-lampiran :
A.1. Desa Sanggu
No | Items | Uraian |
1 | Nama Obyek / Daya Tarik Wisata / terletak di desa / kecamatan | - Desa Sanggu - Kecamatan Dusun Selatan |
2 | Tipe / Fokus Daya Tarik | - Desa wisata |
3 | Aksesibilitas / Waktu tempuh | - Transportasi darat - 20 menit dari Buntok (sepeda motor) |
4 | Jarak dari Buntok | ± 13 Km |
5 | Luasan obyek /daya tarik wisata | - |
6 | Keunggulan obyek / daya tarik wisata | - Mengandalkan panorama danau Sanggu - Mulai dikenal sebagai desa anggrek - Tanaman nanas manis |
7 | Kelemahan | - Belum berkembangnya pendukung lain di luar lingkungan obyek wisata danau. - Belum tersedia fasilitas wisata pendukung di desa Sanggu. - Aktifitas seni budaya minim |
8 | Prospek Pengembangan | - Desa Wisata / rekreasi keluarga |
9 | Kondisi / Status kawasan | - Tanah Masyarakat / Tanah Negara. |
10 | Demografi / Suku / Agama Mata Pencaharian | - 300 KK ( 800 jiwa) - Suku Dayak Ma’anyan / agama Kristen Protestan - Mayoritas Petani dan Nelayan tangkap. |
11 | Catatan khusus | - Sinyal Telepon Seluler kuat. - Listrik PLN (siang / malam) |
12 | Rekomendasi / Saran | - Pemerintah Daerah disarankan membebaskan tanah di Jalan Bokor Mas untuk keperluan taman anggrek. - Pemerintah Daerah agar mendukung keinginan Desa Sanggu menjadi desa anggrek - Program menjadikan Sanggu sebagai desa wisata mulai menampakkan hasil sehingga perlu terus di dorong. - Perlu mendorong masyarakat menanam nanas madu sebagai daya tarik pendukung desa Sanggu. |
A.2. Danau Sanggu
No | Items | Uraian |
1 | Nama Obyek / Daya Tarik Wisata / terletak di desa / kecamatan | - Obyek wisata Danau Sanggu - Desa Sanggu - Kecamatan Dusun Selatan |
2 | Tipe / Fokus Daya Tarik | - Pusat Rekreasi Keluarga |
3 | Aksesibilitas / Waktu tempuh | - Transportasi darat - 20 menit dari Buntok (sepeda motor) |
4 | Jarak dari Buntok | ± 13 Km |
5 | Luasan obyek /daya tarik wisata | - |
6 | Keunggulan obyek / daya tarik wisata | - Panorama alami danau Sanggu - Fasilitas Wisata : Gazebo 7 buah, Kantin, Panggung Hiburan, Kolam bermain dan Mandi Anak, Sepeda air 11 buah, Toilet, Kamar Bilas dan pendukung lainnya. - Aktifitas seni budaya temporer. |
7 | Kelemahan | - Belum tersedia akses (jembatan gantung) ke seberang danau Sanggu. - Belum ada fasilitas wisata di seberang danau Sanggu. |
8 | Prospek Pengembangan | - Wisata alam / rekreasi keluarga |
9 | Kondisi / Status kawasan | - Danau alam asli / Tanah Negara / Masyarakat. |
10 | Demografi / Suku / Agama Mata Pencaharian | - 300 KK (800 jiwa) - Suku Dayak Ma’anyan / agama Kristen Protestan - Mayoritas Petani dan Nelayan tangkap. |
11 | Catatan khusus | - Sinyal Telepon Seluler kuat. - Listrik PLN (siang / malam) |
12 | Rekomendasi / Saran | - Diperlukan jembatan gantung ke seberang danau sehingga kawasan wisata danau Sanggu lebih meluas. - Perlu diadakan fasilitas wisata di seberang danau Sanggu sehingga daya tarik danau bertambah - Perlu pembersihan danau dari sampah, sisa tonggak kayu dan rumput penggangu lainnya - Perlu rehab fasilitas wisata, pemeliharaan taman dan penambahan petugas obyek wisata. |
A.3. Kawasan Konservasi Danau Malawen - Sababilah
No | Items | Uraian |
1 | Nama Obyek / Daya Tarik Wisata / terletak di desa / kecamatan | - Danau Malawen - Sababilah - Kecamatan Dusun Selatan |
2 | Tipe / Fokus Daya Tarik | - Rekreasi Keluarga |
3 | Aksesibilitas / Waktu tempuh | - Transportasi darat - 15 menit dari Buntok (sepeda motor) |
4 | Jarak dari Buntok | ± 10 Km |
5 | Luasan obyek /daya tarik wisata | - Belum diketahui |
6 | Keunggulan obyek / daya tarik wisata | - Panorama alami danau |
7 | Kelemahan | - Fasilitas wisata belum ada. - Danau belum diolah |
8 | Prospek Pengembangan | - Wisata alam / rekreasi keluarga - Dapat dijadikan obyek wisata penyangga bagi Danau Sanggu. |
9 | Kondisi / Status kawasan | - Danau alam asli / Tanah Negara / Masyarakat. |
10 | Demografi / Suku / Agama Mata Pencaharian | - |
11 | Catatan khusus | - Sinyal Telepon Seluler kuat. - Listrik PLN |
12 | Rekomendasi / Saran | - Diperlukan kejelasan stastus kawasan dan status kepemilikan lahan sebelum diadakan pembangunan dan pengembangan kepariwisataan. - Perlu memperhatikan perencanaan tata ruang umum dan membuat rencana tapak (detail design) karena danau ini memiliki kesamaan dengan obyek wisata danau Sanggu. - Perlu pembersihan danau. |
A.4. Sungai Wendu
No | Items | Uraian |
1 | Nama Obyek / Daya Tarik Wisata / terletak di desa / kecamatan | - Sungai Wendu, Sanggu - Kecamatan Dusun Selatan |
2 | Tipe / Fokus Daya Tarik | - Mandi alam |
3 | Aksesibilitas / Waktu tempuh | - Transportasi darat - 15 menit dari Buntok (sepeda motor) |
4 | Jarak dari Buntok | ± 12 Km |
5 | Luasan obyek /daya tarik wisata | - Belum diketahui |
6 | Keunggulan obyek / daya tarik wisata | - Panorama alami sungai |
7 | Kelemahan | - Fasilitas wisata belum ada. - Sungai belum diolah |
8 | Prospek Pengembangan | - Pemandian |
9 | Kondisi / Status kawasan | - Tanah Negara / Masyarakat. |
10 | Demografi / Suku / Agama Mata Pencaharian | - |
11 | Catatan khusus | - Sinyal Telepon Seluler kuat. - Listrik PLN |
12 | Rekomendasi / Saran | - Diperlukan kejelasan stastus kawasan dan status kepemilikan lahan sebelum diadakan pembangunan dan pengembangan kepariwisataan. - Perlu memperhatikan perencanaan tata ruang umum dan membuat rencana tapak (detail design) karena sungai memiliki kesamaan dengan potensi obyek wisata lain. - Perlu alur sungai. |
A.5 Danau Sadar
No | Items | Uraian |
1 | Nama Obyek / Daya Tarik Wisata / terletak di desa / kecamatan | - Danau Sadar - Desa Danau Sadar - Kecamatan Dusun Selatan |
2 | Tipe / Fokus Daya Tarik | - Wisata Alam Danau / Arena Dayung - Kehidupan masyarakat nelayan |
3 | Aksesibilitas / Waktu tempuh | - Transportasi darat - 10 menit dari Buntok |
4 | Jarak dari Buntok | ± 7 Km |
5 | Luasan obyek /daya tarik wisata | - 2 Km x 500 M |
6 | Keunggulan obyek / daya tarik wisata | - Lokasi olah raga dayung - Terdapat tribun dayung dan fasilitas pelengkapnya. - Terdapat beberapa gazebo, shelter dan sepeda air |
7 | Kelemahan | - Pencemaran udara dari pabrik karet PT. Bumi Asri Pasaman. - Akses jalan kurang baik |
8 | Prospek Pengembangan | - Wisata rekreasi singkat / minat khusus (dayung) |
9 | Kondisi / Status kawasan | - Danau : Tanah Desa / Tanah Negara. |
10 | Demografi / Suku / Agama Mata Pencaharian | - Mayoritas masyarakat nelayan dan peladang. |
11 | Nara Sumber / Catatan khusus | - Sinyal Telepon Seluler kuat. - Listrik PLN |
A.6. Perkampungan Terapung Dusun Bambaler
No | Items | Uraian |
1 | Nama Obyek / Daya Tarik Wisata / terletak di desa / kecamatan | Dusun Bambaler (Anak Desa Baru) Kecamatan Dusun Selatan |
2 | Tipe / Fokus Daya Tarik | - Kampung terapung (84 rumah terapung) - Kehidupan nelayan tangkap dan keramba - Pengamatan vegetasi tepian sungai, lading rotan, karet, anggrek alam dan satwa liar (burung enggang, sabaru, bangau, kera, owa-owa, berang-berang) |
3 | Aksesibilitas / Waktu tempuh | - Transportasi sungai (speedboat, kelotok, jukung) - Buntok – Bambaler 45 menit (Speedboat 40 PK) |
4 | Jarak dari Buntok | ± 28 Km |
5 | Luasan obyek /daya tarik wisata | ± 700 meter memanjang sungai Maliau |
6 | Keunggulan obyek / daya tarik wisata | - Kekhasan kampung terapung dan kehidupan atas air - Lingkungan hutan alam asli, satwa liar - Sungai, danau dan kehidupan air asli - Kehidupan nelayan tradisional |
7 | Kelemahan | - Tidak ada obyek / daya tarik pendukung yang spesifik - Minim fasilitas umum |
8 | Prospek Pengembangan | - Wisata minat khusus |
9 | Kondisi / Status kawasan | - Alur sungai Barito – sungai Maliau / Perairan umum |
10 | Demografi / Suku / Agama Mata Pencaharian | - 84 KK (336 jiwa) / suku Bakumpai / Islam - Mayoritas nelayan tangkap, sedikit memelihara ikan dalam keramba terutama tahuman (toman). |
11 | Nara Sumber / Catatan khusus | - Masyarakat, kerabat Kepala Dusun - Sinyal telepon seluler kuat. - Tidak ada listrik |
B. 1. Desa Mangkatip
No | Items | Uraian |
1 | Nama Obyek / Daya Tarik Wisata / terletak di desa / kecamatan | - Situs Budaya “Pancantoho” - Kampung Rempang, Desa Mangkatip - Kecamatan Dusun Hilir |
2 | Tipe / Fokus Daya Tarik | - Wisata Budaya - Minat khusus / ziarah bagi yang meyakini kekuatan gaib pada benda-benda keramat. |
3 | Aksesibilitas / Waktu tempuh | - Transportasi sungai (speedboat, kelotok, jukung) - 2 jam 45 menit langsung dari Buntok (speedboat). |
4 | Jarak dari Buntok | ± 110 Km |
5 | Luasan obyek /daya tarik wisata | - Rumah khusus ukuran 4 X 5 M |
6 | Keunggulan obyek / daya tarik wisata | - Tulisan pada situs: “Toh Pancantoho Pantjaka Dayak Badjadjo Kampong Mangkatip” T.L. 20-10-1538, (Artinya: Ini “Pancantoho” penjaga Dayak Ngaju Kampung Mangkatip). Keberadaannya di Mangkatip sejak 20-10-1538. - Situs ini menurut keyakinan dinamisme dihuni oleh makhluk gaib berupa “gana” sebagai penjaga kampung |
7 | Kelemahan | - Tidak ada daya tarik pendukung lain. - Minim aktifitas seni budaya |
8 | Prospek Pengembangan | - Wisata minat khusus ziarah |
9 | Kondisi / Status kawasan | - Tepi sungai Barito - Milik masyarakat / warisan keluarga |
10 | Demografi / Suku / Agama Mata Pencaharian | - ± 3.000 jiwa / suku Dayak Biaju / Ngaju / Bakumpai / Banjar - Agama Kristen Protestan, Islam dan Kaharingan - Mayoritas peladang dan nelayan tangkap. |
11 | Nara Sumber / Catatan khusus | - Juru kunci : Kapten (Purn) SUGER (67), mantan anggota KOREM 021 Surya Dharma Bogor. - Sinyal Telepon Seluler kuat. - Listrik desa (malam) |
B.2. Desa Batilap - Batampang
No | Items | Uraian |
1 | Nama Obyek / Daya Tarik Wisata / terletak di desa / kecamatan | - Air Hitam Sungai Puning - Sungai Puning antara Tumbang Puning, Desa Batilap dan Batampang - Kecamatan Dusun Hilir |
2 | Tipe / Fokus Daya Tarik | - Wisata Alam Minat Khusus - Kehidupan masyarakat peladang - Pengamatan vegetasi sungai, danau, anggrek alam dan satwa liar (orang utan, bekantan, owa-owa, burung sabaru, bangau, burung enggang,). |
3 | Aksesibilitas / Waktu tempuh | - Transportasi sungai (speedboat, kelotok, jukung) - 2 jam 30 menit langsung dari Buntok (speedboat). |
4 | Jarak dari Buntok | ± 98 Km |
5 | Luasan obyek /daya tarik wisata | - Sepanjang Sungai Puning antara Tumbang Puning, Desa Batilap dan Batampang |
6 | Keunggulan obyek / daya tarik wisata | - Kekhasan kampung Dayak tepian sungai - Lingkungan perairan, hutan alam, kebun, satwa liar - Kehidupan masyarakat nelayan tradisional |
7 | Kelemahan | - Ada 8 danau alami diantaranya danau Bateken dan danau Mananjung, cukup spesifik namun belum dikembangkan. - Aktifitas seni budaya minim |
8 | Prospek Pengembangan | - Prospektif untuk wisata minat khusus / Pecinta alam |
9 | Kondisi / Status kawasan | - Alur sungai Barito – Sungai Puning / Tanah Desa / Tanah Negara. |
10 | Demografi / Suku / Agama Mata Pencaharian | - Desa Batilap 230 KK (1.036 jiwa) / suku Dayak Bakumpai / agama Islam - Mayoritas nelayan tangkap. |
11 | Nara Sumber / Catatan khusus | - Kepala Desa Ibu Lamiah (Batilap) - Camat Dusun Hilir - Perangkat Desa dan Masyarakat - Sinyal Telepon Seluler kuat. - Listrik desa (malam) |
B.3. Desa Tampulang
No | Items | Uraian |
1 | Nama Obyek / Daya Tarik Wisata / terletak di desa / kecamatan | - Pusat Kerbau Rawa – Desa Tampulang, Kecamatan Jenamas |
2 | Tipe / Fokus Daya Tarik | - Wisata Alam dan Minat Khusus - Back to Nature. - Pusat Kerbau Rawa Kalimantan Terbesar |
3 | Aksesibilitas / Waktu tempuh | - Transportasi sungai (speedboat, kelotok, jukung) - 3 jam langsung dari Buntok (speedboat). |
4 | Jarak dari Buntok | ± 160 Km |
5 | Luasan obyek /daya tarik wisata | - Lahan rawa rumput kumpai seluas 10 Km X 20 Km |
6 | Keunggulan obyek / daya tarik wisata | - Wisata alam asli (kerbau rawa, burung rawa, satwa) - Wisata hutan asli - Jumlah kerbau rawa saat ini 4.900 ekor - Kawasan lokasi kerbau rawa sekarang seluas 10 Km X 20 Km ; terbagi 4 blok Kanal eks PLG, masing-masing 2,5 Km; terdapat 10 titik pusat kerbau rawa. - Disamping lahan rumput kumpai, terdapat semak putri malu, sedikit hutan galam dan pohon bungur sebagai rumah bagi burung-burung bangau putih / hitam dan burung pemakan kutu kerbau. - Pemilik kerbau tercatat 15 kelompok, terdiri : 125 orang berdomisili di Rantau Bahuang, 30 orang di Tampulang dan 40 orang di Jenamas. - Populasi Kerbau rawa yang banyak mendukung limpahan ikan dan burung khas rawa. |
7 | Kelemahan | - Belum ada fasilitas wisata dan minim aktifitas seni - Musuh alami rumput kumpai : Keong Emas. - Kawasan belum terlindungi sehingga ada kekhawatiran lahan akan dimanfaatkan untuk lahan perkebunan sawit dll. |
8 | Prospek Pengembangan | - Sangat prospektif untuk pasar wisatawan manca negara dan nusantara terutama basis minat khusus petualangan, back to nature dan ilmiah. - Prioritas utama dijual ke luar - Pusat produksi daging kerbau dan ikan rawa |
9 | Kondisi / Status kawasan | - Kawasan pusat kerbau rawa : Tanah Negara Desa pendukung: Rantau Kujang dan Rantau Bahuang, prospektif untuk wisatan asing dengan fasilitas wisata terapung. |
10 | Demografi / Suku / Agama Mata Pencaharian | - Penduduk Rantau Bahuang 393 KK (1.400 jiwa) - Suku Banjar / Hulu Sungai - Agama Islam - Mayoritas Peladang dan Nelayan tangkap. |
11 | Nara Sumber / Catatan khusus | - Nara Sumber : M. Hanafi (Kepala Desa Rantau Bahuang) dan 7 pemilik kerbau rawa. - Kontak HP: 0852 5106 5158 - Sinyal Telepon Seluler kuat. - Listrik PLN (siang / malam) |
C. 1. Liang Lempang
No | Items | Uraian |
1 | Nama Obyek / Daya Tarik Wisata / terletak di desa / kecamatan | - Obyek wisata goa Liang Lempang - Desa IV Palurejo - Kecamatan Gunung Bintang Awai |
2 | Tipe / Fokus Daya Tarik | - Wisata Minat Khusus / Petualangan Goa / Tebing - Hutan dataran tinggi / bukit kapur - Pengamatan vegetasi sungai, danau dan anggrek alam - Kehidupan masyarakat lokal |
3 | Aksesibilitas / Waktu tempuh | - Transportasi darat - 2 jam dari Buntok (sepeda motor / mobil) |
4 | Jarak dari Buntok | ± 75 Km, ditepi jalan raya Ampah – Muara Teweh |
5 | Luasan obyek /daya tarik wisata | ± 10 Hektar dengan 4 bukit utama |
6 | Keunggulan obyek / daya tarik wisata | - Memiliki banyak goa alam - Panorama hutan sekunder dataran tinggi - Memiliki beberapa jenis anggrek langka - Aliran sungai dari perbukitan |
7 | Kelemahan | - Jalan utama dari jalan Negara menuju obyek wisata masih buruk - Baru mulai dibuka dan dicadangkan sebagai kawasan wisata petualangan, perkemahan dan lintas alam. - Kawasan milik masyarakat |
8 | Prospek Pengembangan | - Wisata alam, bumi perkemahan, lintas alam |
9 | Kondisi / Status kawasan | - Tanah milik masyarakat |
10 | Demografi / Suku / Agama Mata Pencaharian | - Suku Dayak Ma’anyan / Bawo - Agama Kristen Protestan - Mayoritas Petani Karet dan pemanfaat hasil hutan. |
11 | Nara Sumber / Catatan khusus | - Sinyal Telepon Seluler kuat. - Listrik belum ada |
C. 2. Liang Karewa
No | Items | Uraian |
1 | Nama Obyek / Daya Tarik Wisata / terletak di desa / kecamatan | - Obyek wisata goa Liang Karewa - Dukuh Toang, Desa Bintang Ara - Kecamatan Gunung Bintang Awai |
2 | Tipe / Fokus Daya Tarik | - Wisata Minat Khusus / Petualangan Goa / Tebing - Hutan dataran tinggi / bukit kapur - Pengamatan vegetasi sungai, danau dan anggrek alam - Kehidupan masyarakat lokal |
3 | Aksesibilitas / Waktu tempuh | - Transportasi tanah / licin berbukit-bukit - Mobil khusus off road |
4 | Jarak dari Buntok | ± 1,3 Km, dari Dukuh Toang; 25 Km dari Desa Pasa atau 23 Km dari Simpang Luir – Patas. |
5 | Luasan obyek /daya tarik wisata | ± 8 Hektar, terdiri 4 hektar bukit batu |
6 | Keunggulan obyek / daya tarik wisata | - Memiliki banyak goa alam - Panorama hutan sekunder dataran tinggi - Memiliki beberapa jenis anggrek langka - Aliran sungai dari arah perbukitan |
7 | Kelemahan | - Jalan utama dari jalan Negara menuju dukuh Toang di dekat obyek wisata masih buruk - Baru mulai dibuka dan dicadangkan sebagai kawasan wisata petualangan, perkemahan dan lintas alam. - Kawasan milik masyarakat |
8 | Prospek Pengembangan | - Wisata alam, bumi perkemahan, lintas alam |
9 | Kondisi / Status kawasan | - Tanah milik masyarakat |
10 | Demografi / Suku / Agama Mata Pencaharian | - Suku Dayak Bawo - Agama Kaharingan / Kristen Protestan - Mayoritas Petani Karet dan pemanfaat hasil hutan. |
11 | Nara Sumber / Catatan khusus | - Sinyal Telepon tidak ada. - Listrik belum ada |
C. 3. Air Terjun Senango
No | Items | Uraian |
1 | Nama Obyek / Daya Tarik Wisata / terletak di desa / kecamatan | - Air Terjun Senango - Desa Bintang Ara - Kecamatan Gunung Bintang Awai |
2 | Tipe / Fokus Daya Tarik | - Wisata Minat Khusus / Petualangan Goa / Tebing - Hutan dataran tinggi / bukit kapur - Pengamatan vegetasi sungai dan anggrek alam - Kehidupan masyarakat lokal |
3 | Aksesibilitas / Waktu tempuh | - Transportasi tanah / licin berbukit-bukit - Mobil khusus off road |
4 | Jarak dari Buntok | ± 20 Km dari Liang Karewa, perjalanan 2,5 Jam dari Desa Patas. |
5 | Luasan obyek /daya tarik wisata | ± Air Terjun 7 Tingkat, ketinggian sekitar 50 Meter |
6 | Keunggulan obyek / daya tarik wisata | - Memiliki goa alam - Panorama hutan alam sekunder dataran tinggi - Memiliki beberapa jenis anggrek langka - Aliran sungai dari arah perbukitan |
7 | Kelemahan | - Jalan utama dari jalan Negara menuju dukuh obyek wisata masih buruk - Baru mulai dibuka dan dicadangkan sebagai kawasan wisata petualangan, perkemahan dan lintas alam. - Kawasan milik masyarakat |
8 | Prospek Pengembangan | - Wisata alam, bumi perkemahan, lintas alam |
9 | Kondisi / Status kawasan | - Tanah masyarakat |
10 | Demografi / Suku / Agama Mata Pencaharian | - Suku Dayak Bawo - Agama Kaharingan / Kristen Protestan - Mayoritas Petani Karet dan pemanfaat hasil hutan. |
11 | Nara Sumber / Catatan khusus | - Sinyal Telepon tidak ada. - Listrik belum ada |
Komentar