SELAMATKAN ENGGANG TEPIAN BARITO

 

 

Pada hari Sabtu tanggal 23 April 2011 saya naik kapal taksi air “KM ROSITA AGUNG” dari Buntok (ibukota kabupaten Barito Selatan) menuju Kuala Kapuas (ibukota Kabupaten Kapuas). Kapal berangkat dari Pelabuhan Pasar Lama Buntok pukul 11.15 WIB pagi dan direncanakan tiba di Kuala Kapuas subuh besoknya.

Tatkala kapal tengah melayari sungai Barito diantara Bangkuang (ibukota kecamatan Karau Kuala) dan Mangkatip (ibukota kecamatan Dusun Hilir), di sanalah tertangkap pemandangan yang lain di tepian sungai Barito  yaitu 3 (tiga) ekor burung enggang sedang bertengger di dahan pohon.


Kenapa penampakan ketiga burung itu dianggap pemandangan lain? Karena di sepanjang perairan Barito terutama antara Bangkuang – Mangkatip, saat ini  sudah lumrah dengan pemandangan tongkong-tongkang batu bara yang berlalu lalang.

Sesungguhnya ketiga enggang itu bagi saya termasuk sangat  langka karena baru kali ini saya melihat burung enggang (rangkong/hornbill/buceros) yang paruh dan mahkotanya putih semua. Timbul kekhawatiran di dalam hati karena lokasi mereka berada adalah termasuk area sibuk dengan aktivitas manusia karena di sana sudah berdiri cukup banyak pelabuhan batu bara (stockpile).


Semoga satwa langka yang masih tersisa (termasuk orang utan dan bekantan) yang sering ke tepian Barito setiap petang dibentang jarak antara Bangkuang-Mangkatip-Jenamas,  masih bisa kebagian hutan sebagai rumah tempat mereka bertahan. Marilah kita bersatu padu menyelamatkan habitat mereka.


Komentar

Postingan Populer