PASCA DERITA KABUT ASAP 3 BULAN , KERIPIK PAKU AKHIRNYA MUNCUL JUGA
Barsel Promo terhenti tiga bulan membuat keripik paku. Sebabnya selama bencana kabut asap melanda hutan paku ikut habis hangus terbakar. Semua terbakar dan terbakar. Dimana-mana lahan dan hutan tempat kami bergantung hangus-ngus-nguss. Derita ini juga terjadi untuk keripik lambiding (kelakai) walau pun nasib lambiding yang kurus kering masih lebih baik karena tetap ada di pasar Buntok.
.
Akibat bencana tahun ini kembali produk lokal kami terganggu. Terganggu karena harga tepung beras, kanji, minyak goreng dan bawang putih terus naik. Semua harga barang dari Jawa naik. Sementara bahan dasar yang diambil dari hutan juga terganggu sangat parah. Lahan dan hutan dimana-mana terbakar. Hutan paku hangus. Padang luas kelakai ludes luluh lantak dimakan api. Apa daya..., rakyat kecil hanya pasrah dan berdoa.
.
Baru kemarin kami bisa membuat keripik paku lagi karena sayur paku sudah ada di pasar. Itu pun harganya naik nyaris 200 %. Kalau semula tiga ikat paku Rp 5 ribu maka kemarin kita beli dua ikat Rp 6 ribu. Tapi biarlah..., kita masih bisa produksi, walau pun dengan biaya yang lebih besar.
.
Sungguh ironis. Sayur paku yang biasanya diambil disekitar kecamatan Dusun Selatan: Buntok, Kalahien, Lembeng, Mabuan, Baru.., kini harus diambil dari kecamatan Karau Kuala dan Dusun Hilir: Mangkatip dan Talio. Jauh sekali dari kota Buntok. Makanya harga pun jadi lebih mahal.
.
Oleh karena itu, mohon Pemerintah Daerah bisa membantu kami dengan mengalokasikan sebagian kecil hutan untuk rakyat, hutan untuk kami, jangan semua lahan yang dianggap kosong di-SK-kan untuk pengusaha. Memangnya kami ini apa? Apakah semua hutan dan lahan harus jadi ladang kelapa sawit, atau perkebunan besar milik orang-orang luar daerah...? Kasihanilah kami....., wahai Pemerintah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana!!!!
.
Barsel Promo Buntok
Alamat : Jalan Panglima Batur 7 Buntok, Kalimantan Tengah
Kontak / sms : Syamsuddin Rudiannoor (0813 4960 6504)
Info Anggrek / Satwa : Maidi (0852 4951 3880)
Komentar